Minggu, 24 April 2011

Resensi novel Inside the Jihad: Teroris atau Tentara Tuhan?

Kisah James Bond Bergamis

Judul: Inside the Jihad: Teroris atau Tentara Tuhan?
Penulis: Omar Nasiri
Penerbit: Zahra Publishing House
Tahun: 2007
Tebal: 566 halaman

Menyelamatkan Islam dari kehancuran dan perubahan-perubahan yang luar biasa parahnya" (h.543), itulah alasan mengapa Omar Nasiri menuliskan kisah petualangannya memata-matai jejaring al-Qaidah untuk kepentingan Barat. Tak begitu pen-ting apakah dalih ini boleh dipercaya atau tidak. Yang menarik dari buku ini justru intensitas
kisah Nasiri sang James Bond bergamis.

Umar Nasiri, jelas bukan nama asli, berasal dari keluarga broken home. Lahir di Maroko dan besar di Belgia. Ia membina keahlian mata-mata dengan menipu para turis melalui profesi pemandu wisata yang "sering minum-minum dan banyak merokok setiap hari serta mendengarkan musik reggae dan tidur bersama gadis-gadis" (h.62).
Sebagai-mana galibnya pribadi yang tumbuh di dua dunia berbeda, Nasiri tak pernah merasa betah sebagai Muslim ataupun sebagai warga Eropa. Bak novel Salah Asuhan, Nasiri menjadi Hanafi.

Hakim, sang kakak, memberikan makna jati diri sejati sebagai Muslim baginya. Hakim telah berpaling diri dari kenikmatan duniawi menuju kesalehan dengan memonopoli kebenaran. Sang kakak dan teman-temannya yang memperkenalkan Nasiri pada GIA (Kelompok Islam Bersenjata) yang berkeinginan menegakkan pemerintahan Islam di Aljazair melalui jalur kekerasan, dan terlahir akibat penjegalan kemenangan demokrasi
gerakan Muslim di sana. Namun bukan Hakim yang berperanan besar membawanya ke jejaring gerakan radikal. Alih-alih terpikat ideologi Islam nan mapan, Nasiri terlibat kegiatan garis keras lebih karena ketamakan.

Nasiri menjadi perantara dalam perdagangan senjata untuk menyuplai kebutuhan GIA dan gerakan radikal lain yang mulai kerap bertandang ke rumahnya bersua dengan Hakim. Tak tahan dengan tetamunya, Nasiri lantas mencuri uang mereka supaya teman-teman Hakim tak lagi membahayakan rumah, keluarga, dan terutama sang ibu. Celakanya, Hakim dan kawan-kawan malah memfatwakan mati bagi Nasiri. Nasiri lantas lari ke konsulat Perancis dan menawarkan jasa menjadi mata-mata untuk Direction Generale de la Securite Exterieure (DGSE), intelijen militer di bawah Departemen Pertahanan perancis. Ia pun dibaiat mengabdi untuk Paris.

Nasiri didanai mengembalikan uang curiannya dan mulai mendapatkan kepercayaan kelompok radikal itu lagi untuk mendapatkan senjata hingga menyelundupkan mobil berpeledak ke Maroko. Tak lama, jaringan di rumahnya di Brussel itu digerebek berikut penahanan sejumlah kaum militan. Nasiri lantas berpindah tugas ke London dan Istanbul lalu ke Pakistan dan Afghanistan, serta menambah majikan dari Perancis, Jerman, sampai Inggris.

Di Pakistan, Nasiri ber-khuruj dengan Jamaat Tabligh. Mereka "bukan Muslim yang taat" dalam satu sekte yang "mempunyai sedikit kaitan dengan Islam" dan memaknakan jihad sebagai semata upaya "membawa orang-orang yang tersesat kembali pada Tuhan" (h.214-6). Ia kecewa lantas berpaling.

Afghanistan memberikan apa yang ia cari. Di kamp Khaldan, dekat Khowst, Nasiri bergabung dengan jejaring al-Qaidah. Nasiri belajar membaca Quran sembari menekuni latihan militer, termasuk merekayasa bom dari air seninya. Digembleng dengan doktrin dari karya Sayyid Qutb, ia lantas berinteraksi dengan banyak petinggi al-Qaidah. Walau tak bersua dengan Usamah bin Ladin, ia dekat dengan Ibnu Syeikh al-Libi, Abu Zubaida, Abu Khabab al-Masri. Al-Masri ialah ahli pembuat bom dan pakar senjata kimia di al-Qaidah. Zubaida merupakan kepala perekrutan bagi jaringan teror ini. Ibnu Syeikh al-Libi merupakan pengelola beberapa kamp pelatihan teroris al-Qaidah di Afghanistan hingga menjadi salah satu pejabat penting jaringan ini.

Nasiri dan kelompoknya "tidak suka pada Taliban", sang tuan rumah. Ia sendiri membenci Taliban karena mereka "kejam, sama sekali tidak beradab". Nasiri merasa "jijik dengan eksekusi yang dilakukan secara terang-terangan serta hukuman memeng-gal kepala, dan cara mereka menguasai negara yang membuat rakyatnya hidup ketakutan" (h.347-8). Bahkan Ibnu Syeikh menegaskan "tidak seorang pun dari kalian disini
yang akan berjuang bersama Taliban" karena "kalian disini untuk berlatih agar dapat bertempur di negara masing-masing" (h.350-1).

Nasiri juga menganggap kaum Syiah adalah musuh terbesar Islam dengan Iran sebagai "musuh yang lebih hebat daripada Amerika atau Rusia atau bahkan Israel". Syiah "lebih berbahaya" karena mereka "tengah berusaha menghancurkan Islam dari dalam" (h.326-7).

Masalah sebagai mata-mata pun bukan tak ada. Dalam tugasnya, laksana Jason Bourne, Nasiri merasa tak lagi memiliki jati diri seorang mata-mata sekaligus mujahid. Nasiri sangat berbahagia ketika akhirnya ia ditugaskan Ibnu Syeikh ke Eropa. Bahagia karena ia merindukan kehidupan di Barat, rindu anggur, kangen rokok, makanan enak, koran, kasur empuk, dan "lebih dari segalanya aku rindu bercinta" (h.416). Nasiri memang bukan Amrozi.

Dia lalu melaporkan semuanya pada dinas rahasia Barat, lalu mengambil pensiun. Nasiri mengakhiri kisahnya dengan satu konsep jihad yang ia gubah. "Jika kami, sebagai umat Islam membiarkan diri kami menjadi seperti [musuh-musuh kami]… maka tidak ada lagi yang tersisa untuk diperjuangkan. Inilah jihadku." Nasiri tetap seorang jihadi tapi bersalin diri.

sumber : http://resensinovel.blogspot.com/2007/12/inside-jihad-teroris-atau-tentara-tuhan.html

Sabtu, 23 April 2011

Laporan Pendahuluan Oracle 1

1.Apa yang anda ketahui tentang commit dan roolback?

Jawab:

Commit adalah perintah yang berfungsi untuk mengendalikan pengeksekusian transaksi yang menyetujui rangkaian perintah yang berhubungan erat dengan perintah sebelumnya telah berhasil dilakukan.

Roolback adalah perintah yag berfungsi untuk mengendalikan pengeksekusian transaksi yang membatalkan transaksi yang dilakukan karena adanya kesalahan atau kegagalan pada salah satu rangkaian perintah.

2.Apa yang kalian ketahui tentang grant dan revoke?

Jawab:

Grant adalah perintah untuk memberikan kendali pada pengaksesan data.

Revoke adalah perintah kendali untuk mencabut hak akses pada table dan view dari user atau untuk mencabut kemampuan pengaksesan data.

3.Tuliskan contoh query menggunakan roolback?

Jawab:

Roolback
(statement)
Roolback
Grant
Grant (akses/privilages)
No (table)
To (user);

Laporan Pendahuluan PL/SQL 2

1.Apa yang anda ketahui tentang array pada PL/SQL?

Jawab:

Tipe data bentukan yang dapat menyimpan sekumpulan nilai dari tipe data yang sama dan dikemas dengan baik.

2.Tuliskan bentuk umum dari array?

Jawab:

TYPE nama_tipe is
TABLE of tipe_data
INDEX BY binary_integer

3.Buat contoh program sederhana dengan array?

Jawab:

Declare
Type array_ku is
Table of char(5)
Index by binary integer;
X array_ku;

Laporan Pendahuluan PL/SQL 1

1.Apa yang anda ketahui tentang perulangan pada PL/SQL ?

Jawab:

Perulangan pada PL/SQL adalah suatu sekumpulan perintah untuk melakukan perulangan dari suatu blok statement yang terdapat didalam blok statement loop.

2.Apa yang anda ketahui tentang kondisi PL/SQL ?

Jawab:

Kondisi PL/SQL adalah sebuah struktur yang terdiri dari perintah – perintah IF dan CASE.

3.Sebutkan bentuk umum perulangan dan kondisi PL/SQL ?

Jawab:
-Perulangan LOOP
Bentuk umum: LOOP
Sequence of statements
END LOOP;
-Perulangan WHILE LOOP
Bentuk umum: WHILE condition LOOP
Sequence of statements
END LOOP;
-Perulangan FOR LOOP
Bentuk umum: For counter IN(REVERSE)
LOOP
Sequence of statements
END LOOP;
-Kondisi perintah IF_THEN
Bentuk umum: IF condition THEN
Sequence of statements
END IF;
-Kondisi perintah IF_THEN_ELSE
Bentuk umum: IF condition THEN
Sequence_of_statements1
ELSE
Sequence_of_statements2
END IF;
-Kondisi perintah IF_THEN_ELSEIF
Bentuk umum: IF condition1 THEN
Sequence_of_statements1
ELSEIF condition2 THEN
Sequence_of_statements2
ELSE
Sequence_of_statements3
END IF;
-Kondisi perintah Case
Bentuk umum: ( )
Case Selector
When expression Then sequence_of_statements1;
When expression Then sequence_of_statements2;
…..
When expression Then sequence_of_statementsN;
(ELSE sequence_of_statementsN+1;
END CASE (label_name);
4.Buatlah salah satu program sederhana menggunakan kondisi ?

Jawab:

Set serveroutput on
Declare
J number;
Jum Varchar(20);
Begin
Select Count (*) Into J from tab;
JUm :=case J
When1then ‘satu’
When2then ‘dua’
When3then ‘tiga’
When4then ‘empat’
When5then ‘lima’
END
Dbms_output.put_line (‘jumlah table’ = j ‘(‘jum’)’);
End;